Kembangkan Usaha Makanan Bersama Shakti Microfinance


Ibu Sumiyati warga Desa Saluyuh adalah salah satu nasabah Shakti di Kabupaten Bandung. Ibu yang baru bergabung bersama Shakti Microfinance selama sebulan ini mengaku bahwa pinjaman dari Shakti Microfinance sangat membantu usaha makanan tradisional Bandung yang dimilikinya. “Sebelum sama Shakti Microfinance dengan modal awal Rp 100,000 untung bersih yang saya terima perminggu Rp 100,000 – Rp 150,000. Sekarang sudah meningkat jadi Rp 250,000 – Rp 300,000/minggu.” ujarnya dengan bangga. Peningkatan pendapatan ini dikarenakan Ibu Sumiyati mampu membeli beras ketan lebih banyak sehingga mampu memproduksi putu mayang lebih banyak pula.

“Dulu beli beras ketan 10kg untuk 2 minggu. Sekarang 10kg cuman untuk 1 minggu.” lajutnya. Ibu Sumiyati mengatakan bahwa karena pinjaman dari Shakti Microfinance, ia bisa menambah produksi jenis makanan dalam usahanya. Tidak hanya memproduksi putu mayang saja, namun juga kue tradisional lainnya seperti rengginang, gemblong, dan kue cincin.

Ibu Sumiyati sudah tidak perlu menjual hasil usahanya dari pintu ke pintu karena beberapa tetangganya bersedia untuk membantu berjualan kue-kue tradisional tersebut karena sudah ada orang yang menjualkannya ke rumah-rumah tetangga dan daerah sekitar rumah, “Saya sekarang hanya produksi saja. Kalau mau beli disini juga bisa. Biasanya sms kalau mau pesan nanti diambil kesini.” katanya sambil terkekeh. Peningkatan pendapatan dalam waktu singkat ini membuat Ibu Sumiyati berbahagia dan sangat berterima kasih kepada Shakti Microfinance karena keluarganya semakin sejahtera.